Ada seorang wanita yang mengulang sepotong berita memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa telah mengetahui ceritanya. Dan, orang yang diceritakan itu merasa sakit hati dan terpukul. Kemudian si wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita yang ia sebarkan ternyata betul-betul salah. Dia menyesal dan mendatangi seorang orang tua yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu. "Pergilah ke pasar," kata orang tua bijak ; "dan belilah seekor ayam, sembelihlah.... kemudian, kamu cabuti bulunya dan buang satu persatu di sepanjang jalan." ; lanjutnya.
Meski kaget mendengar ucapannya, si wanita itu melakukan apa yang disarankan kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya atas penyebarluasan berita bohong itu kepada seluruh penduduk desa. Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orang tua bijak itu dan menanyakan persoalannya kembali. Si orang bijak itu berkata, "Hmm.., kalau begitu, sekarang pergilah dan kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali kepadaku."
Si wanita itupun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu ayam yang telah dicabutinya kemarin. Namun, angin telah menerbangkan semua bulu-bulu itu kemana-mana sehingga mustahillah ia bisa mengumpulkannya semua. Setelah mencari-cari selama berjam-jam, ia kembali dan hanya bisa mengumpulkan sebanyak tiga helai bulu saja. Si wanita itu kembali menemui orang tua tadi. "Lihatlah!" ; kata si orang bijak, "sangat mudah mencabuti bulu ayam dan membuangnya. Namun sangat tidak mungkin menariknya kembali. Begitu pula dengan gunjing dan berita bohong itu. Tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip, namun sekali terlempar, anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan anda."
Oleh karena itu, janganlah melempar berita bohong atas aib seseorang apalagi yang memang belum tentu benar dan mengarah kepada fitnah. Allah SWT telah memperingatkan para pembawa gosip dan berita bohong, sebagaimana firmanNya ; "(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar." (QS. An Nuur, 24:15) , dan "....Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar." (QS. 24:11).
Semoga kita dapat menjaga lisan dari gunjingan dan berita bohong yang dapat melukai perasaan orang lain. Billahi taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Gosip"
Posting Komentar