Menguak Konspirasi Freemason dalam Film “Sherlock Holmes”(bag. 2)

Kembali lagi ke Sherlock Holmes, dalam film ini diceritakan bagaimana kisah seorang detektif bernama Holmes yang selalu didampingi rekannya DR. John Watson dalam mengungkap misteri pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Lord Henry Blackwood salah seorang penyihir ulung yang merupakan anak 'haram' dari Sir Thomas Rodrum ketua persaudaraan rahasia kuil empat ordo.

Blackwood menjadi buron karena mempraktikkan Black Magic dengan disertai pembunuhan terhadap 5 gadis dan mencoba untuk membunuh gadis yang keenam namun dapat digagalkan oleh Holmes dan kawan-kawan. Blackwood pun kemudian dijatuhi hukuman gantung dan dieksekusi. Namun dengan sihirnya ia dapat "bangkit" kembali dari kubur dan melakukan pembunuhan terhadap beberapa orang serta mengambil alih kepemimpinan kuil empat ordo yang ia jadikan kendaraan untuk menguasai parlemen Inggris.

Dibanding film-film konspirasi lainnya, mungkin film ini dinilai lebih berani dan terkesan vulgar. Pasalnya, adegan yang dimainkan di dalamnya secara terang-terangan mepertontonkan ritual Kabbalah yang selama ini sangat esoterik dan rahasia. Mereka bahkan berani menunjukkan seperti apa tempat "ibadah" mereka saat melakukan ritual sihir dan melakukan koneksi terhadap iblis.



Baru masuk ke dalam intro saja, film ini sudah mempertontonkan ritual "Mind Control" yang merupakan praktik sihir dengan mengendalikan pikiran manusia dan disertai dengan penyiksaan hingga pembunuhan. Ritual ini biasanya dilakukan oleh Kaum Kabbalis dalam sebuah Loji tertutup. Selain disertai dengan penyiksaan, terkadang ritual ini juga "diselingi" dengan persetubuhan. Dalam film ini pula diceritakan bahwa Blackwood merupakan anak haram dari Thomas Rodrum yang dihasilkan dari persetubuhannya dengan seorang wanita saat ia melakukan sebuah ritual.

Kabbalah sejatinya merupakan ajaran yang belakangan hari diadopsi oleh beberapa ordo sempalan dari agama Yahudi dan Nasrani seperti Illuminati dan Templar. Ordo Illuminati yang didirikan oleh Adam Weishaupt misalkan, telah menjadikan ajaran Kabbalah ini sebagai sebuah 'akidah' dan menolak dogma-dogma otoritas gereja katolik saat itu. Illuminati yang berarti "tercerahkan" atau "penerangan" merupakan ordo yang lahir dari 'pemberontakan' terhadap seluruh konsep agama-agama yang telah mapan.

Adam Weishaupt sendiri yang keturunan Yahudi dan dulunya seorang pendeta Jesuit memutuskan untuk keluar dari lingkungan gereja lalu menimbulkan penyelewengan 'akidah' dengan melahirkan doktrin-doktrin baru yang berbasis kosmopolitan dan universalitas. Untuk menyebarkan doktrin ini, Weishaupt kemudian membetuk jaringan konspirasi yang dikenal dengan Luciferian Conspiracy serta Synagogue/church of Satan (gereja setan).

Dalam film ini, simbol-simbol Illuminati dipertontonkan dengan sangat jelas dan begitu norak. Seperti simbol Bintang (pentagram) terbalik yang merefleksikan kepala Baphomet yaitu seekor kambing yang mereka sembah dan sangat dikultuskan. Baphomet sendiri telah menjadi simbol utama bagi para pengikut gereja setan sedari dulu.

Dalam ceritanya ini, dikisahkan tentang 'jamaah' kuil empat ordo yang memiliki sebuah "kitab mantra" berupa kitab sihir dengan tulisan Ibrani yang penuh dengan praktik mistis. Sama halnya dengan Bani Israil yang telah lama melakukan penyelewengan terhadap Taurat dan menggantinya dengan Talmud yang jauh dari ajaran Tauhid Samawi. Hal tersebut disebabkan karena etnis Bani Israil yang telah lama terpengaruh oleh efek paganisme Mesir jauh hari sebelum diturunkannya Taurat.
Oleh karena itu, setelah lama berinteraksi dengan pribumi yang masih menganut budaya pagan, akhirnya Bani Israil terkontaminasi dengan teologi setempat dan lambat-laun meninggalkan Millah Ibrahim. Segolongan dari mereka kemudian terpengaruh untuk menyembah sesuatu yang "nyata" dan hanya mau menyembah kepada zat yang dapat ditangkap oleh panca indera saja. Maka tak ayal ketika dibebaskan Nabi Musa dari rezim Fir'aun mereka lalu meminta Nabi Musa untuk membuatkan sebuah "tuhan" sebagaimana "tuhan" yang disembah oleh kaum yang mereka temui dalam sebuah perjalanan.

"Dan kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)" Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu Ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)." (QS. Al-A'raf [7]: 138).

Hawa nafsu yang dimiliki Bani Israil untuk menyembah berhala sudah tak terbendung lagi, saat Nabi Musa meninggalkan mereka guna memenuhi panggilan Allah untuk menerima wahyu di bukit Sinai selama 40 malam, akhirnya di bawah pimpinan Samiri mereka mengumpulkan perhiasan emas untuk dilebur dan dijadikan sebuah patung lembu yang nantinya akan mereka sembah. Padahal saat itu Nabi Harun masih bersama mereka namun tetap saja tidak dihiraukan.

Lembu memang suatu simbol yang sangat penting dalam ritual kaum pagan, dalam film Sherlock Holmes ini, pimpinan rahasia kuil empat ordo, Sir Thomas Rodrum, juga menggunakan cincin emas yang berukirkan kepala lembu. Hingga akhirnya cincin itu dirampas oleh Lord Blackwood saat ia membunuh Sir Thomas guna mengambil alih kekuasaan ordo tersebut secara paksa.

Satu lagi simbol paling penting bagi kaum pagan Fir'aun yang hingga kini masih berdiri tegak di kawasan Gyza-Mesir, yaitu Pyramid dan Sphinx. Pyramid adalah bangunan yang sengaja dirancang untuk menyimpan mumi raja-raja Mesir, sedangkan Sphinx yang merupakan representasi dari makhluk berbadan singa dan berkepala manusia berada tepat di depan Pyramid seolah pintu gerbang yang menjaga Pyramid itu sendiri.
Dalam film ini, simbol Pyramid muncul berkali-kali; seperti souvenir yang terletak di meja kantor Sir Thomas dan ruang peribadatannya yang memang "berkiblat" kepada simbol Pyramid dimana Pyramid tersebut juga "dijaga" oleh Sphinx. Bedanya, Sphinx di sini terdiri dari empat unsur; yaitu berkaki singa, berekor lembu, bersayap elang, dan berkepala manusia.

Jika diamati, ujung Pyramid tersebut terdapat siratan cahaya yang mirip dengan Pyramid pada logo uang satu dollar AS. Tiada lain itu adalah simbol all-seeing eye atau eye of providence. Yaitu satu mata yang penglihatannya mencakup segalanya.

Satu mata disinyalir sebagai sebuah simbol Lucifer yang sebagian lain mengartikannya dengan "antikristus." Dalam Islam, antikristus berarti dajjal, karena Rasulullah saw. sendiri telah memberitahu bahwa salah satu ciri fisik yang paling menonjol dari dajjal adalah matanya yang buta satu (a'war) dan di jidatnya terdapat tulisan ka-fa-ra.

Bagi penyembah setan, dajjal merupakan "gembong" yang paling super power. Betapa tidak? Karena dajjal –dengan istidraj– telah mengaku sebagai tuhan dan dapat membunuh maupun menghidupkan sebuah kaum, ia juga dapat memberikan "surga" dan "neraka" kepada siapa saja yang dikehendakinya. Lantaran itu pula, dajjal merupakan fitnah (ujian) paling berat bagi umat manusia selama bumi ini diciptakan, Rasulullah selalu mewanti-wanti umatnya agar dapat terhindar dari fitnah dajjal ini, tiada orang yang dapat lolos dari tipuan dajjal kecuali seorang mukmin sejati. Itulah sebabnya ia dinamakan dajjal, karena secara bahasa "dajjal" berarti pembohong alias penipu.

Ajaran setan yang diyakini oleh Adam Wishaupt ini kemudian diajarkan kepada para Illuminatus, ia beranggapan bahwa setan bukanlah makhluk yang hina, melainkan kekuatan yang melambangkan kejujuran, keberanian, dan kebebasan. Paham satanisme ini merupakan bentuk evolusi kemanusiaan, lambang kebebasan manusia, dan mencakup jaringan denyut kehidupan dunia secara global. Oleh karena itu, setelah Illuminati melakukan infiltrasi kedalam tubuh Freemasonry, pengaruhnya kian melebar ke kawasan Eropa dan Amerika, ditambah lagi sokongan finansial dari Dinasti Rothschild (keluarga bankir yahudi) yang menjadikan gerakan Illuminaty-Freemasonry ini kian tak terbendung.

Lagi-lagi kembali ke film Sherlock Holmes. Dalam kisahnya itu, Sherlock Holmes setelah berpikir keras akhirnya berhasil memecahkan misteri pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Lord Blackwood. Holmes juga memaparkan bahwa Sphinx disini diyakini sebagai pintu gerbang menuju sebuah dimensi lain, yaitu dimensi penuh kekuatan tak terkira. Ia menyadari bahwa Blackwood dalam pembunuhannya itu menggunakan sistem ritual mistik yang telah lama diamalkan oleh kuil rahasia empat ordo semenjak berabad-abad silam.

Holmes juga mengatakan bahwa ordo ini merupakan sebuah kelompok persaudaraan (fraternity) rahasia yang sedari dulu telah mengendalikan kerajaan-kerajaan kuno serta mengadopsi kepercayaan dinasti Fir'aun. Ordo ini memiliki sebuah perkumpulan sangat eksklusif dimana para anggotanya mengenakan baju serba hitam dengan lambang bintang terbalik (Baphomet) di dadanya.

Mirip dengan tokoh antagonis dalam serial Detektif Conan dimana anggota organisasinya berpakaian serba hitam dan memiliki nama samaran yang diambil dari varian minuman keras seperti Vodka, Gin dan Vermouth.

Namun film yang dibintangi oleh Robert Downey Jr. dan Jude Law ini tidak hanya berhenti degan mempertunjukkan simbol-simbol Freemason seperti Pyramid, Sphinx, Sun-God, Baphomet berikut ritualnya saja. Film ini bahkan "menantang" umat manusia dengan mengutarakan misi mereka secara gamblang, yaitu mengambil alih kuasa dunia dan menciptakan sebuah tatanan dunia baru (New World Order).

0 Response to "Menguak Konspirasi Freemason dalam Film “Sherlock Holmes”(bag. 2)"

Posting Komentar