TANGISAN UMAR BIN KHATHTHAB -RADIYALLAHU ‘ANHU-

Bagi Umar bin Khaththab, al-Qur`anul Karim mempunyai kedudukan tersendiri dalam kehidupannya. Sebab ia masuk ke dalam Islam setelah ia mendengar lantunan bacaan surat Thaha. Keislamannya membawa kemuliaan bagi Islam dan kaum muslimin. Berapa banyak riwayat yang telah kita dengar yang menjelaskan tentang kisah kekuatan dan kesungguhannya dalam membela agama Allah, kecemburuannya terhadap perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah, kezuhudannya, wara`nya, keadilannya, serta kerendahan hatinya.
Adapun tentang keadaannya di saat bersama al-Qur`an tidak ragukan lagi. Beliau adalah seorang laki-laki yang senantiasa memahami ayat-ayatnya, menangis ketika membacanya, bersegera untuk membacanya, dan sangat perhatian terhadap bacaan al-Qur`anul Karim. Inilah sebagian atsar beliau ketika membaca al-Qur`an :
Dari Abdullah bin Syaddad –radhiyallahu `anhu- berkata, “Aku pernah mendengar isak tangis Umar, padahal ketika itu aku berada di shaf paling belakang pada shalat shubuh. Ketika itu ia sedang membaca surat :
إِنَّمَا أَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْ إِلَى اللهِ
“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. (QS. Yusuf: 86)
Dia terus menangis hingga air matanya mengalir di atas kedua selangkangnya.”
Imam An-Nawawi –rahimahullah- berkata, “Dalam riwayat lain disebutkan bahwa itu terjadi ketika shalat Isya dan itu menunjukkan bahwa Umar bin al-Khaththab terus mengulang-ulang ayat tersebut.”
Dari Hisyam bin Husain –radhiyallahu `anhu- ia berkata, “Umar bin al-Khaththab pernah membaca al-Qur`an dan melewati satu ayat yang membuatnya sangat ketakutan (dalam beberapa riwayat lain membuatnya menangis terisak-isak), hingga ia limbung ke tanah dan tidak keluar dari rumahnya sehari atau dua hari. Maka orang-orang pun mengunjunginya dan menyangka ia sedang sakit.”
Dari Abi Ma`mar –radhiyallahu `anhu- menuturkan, “Umar bin al-Khaththab pernah membaca surat Maryam, kemudian ia sujud seraya berkata dalam sujudnya, “Aku telah bersujud lantas di mana tangisannya?” Itu ketika beliau membaca ayat :

KACAUNYA PIKIRAN KETIKA SHALAT

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz




Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Ketika saya hendak shalat, saya sedang kacau pikiran dan banyak yang dipikirkan, dan rasanya saya tidak begitu sadar terhadap diri saya sendiri kecuali setelah salam, lalu saya mengulangi lagi, namun saya rasakan seperti semula, sampai-sampai saya lupa tasyahud awal dan tidak tahu lagi berapa rakaat yang telah saya kerjakan. Hal ini semakin menambah kekhawatiran dan rasa takut saya kepada murka Allah, kemudian saya sujud sahwi. Saya mohon bimbingannya, dan saya haturkan terima kasih.

Jawaban.

Gosip

Ada seorang wanita yang mengulang sepotong berita memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa telah mengetahui ceritanya. Dan, orang yang diceritakan itu merasa sakit hati dan terpukul. Kemudian si wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita yang ia sebarkan ternyata betul-betul salah. Dia menyesal dan mendatangi seorang orang tua yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu. "Pergilah ke pasar," kata orang tua bijak ; "dan belilah seekor ayam, sembelihlah.... kemudian, kamu cabuti bulunya dan buang satu persatu di sepanjang jalan." ; lanjutnya.

KEDUDUKAN WANITA DI DALAM KEHIDUPAN

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi dan rasul yang paling mulia, Nabi Muhammad, keluarga
dan para sahabatnya serta segenap orang yang menelusuri jejak ajaran mereka
hingga hari pembalasan, wa ba’du.

Sesungguhnya wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam
Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim.
Dialah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika ia
berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat
menjauhkan setiap Muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala
sesuatu.

Kesesatan bangsa-bangsa dan penyimpangannya tidak akan terjadi kecuali
karena mereka menjauh dari ajaran Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ajaran yang
diajarkan oleh para nabi dan rasulNya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.

NASEHAT UNTUK IKHWAN DAN AKHWAT

Salah satu upaya untuk menjaga shalat fajar tepat pada waktunya dan melaksanakannya secara berjamaah, maka hendaklah seseorang bersegera untuk tidur dan tidak begadang terlalu malam.

Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum Isyak dan ngobrol sesudahnya.

Disyariatkan bagi mukminin dan mukminat mencurahkan segala kemampuannya untuk menjaga shalat agar tepat pada waktunya tidak begadang setelah Isyak, karena hal itu terkadang menjadikan seseorang ketiduran --ketinggalan Shalat Fajar--. Seyogyanyalah pada saat-saat yang perlu dicermati ini kita saling tolong menolong agar bisa melaksanakannya. Sebagaimana layaknya tolong menolong antar anggota keluarga dalam menunaikan urusan shalat Fajar ini.

Allah berfirman :

"Artinya : Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran". [Al-Maidah : 2]

"Artinya : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran". [Al-Ashr : 1-3].

Rahasia Di Balik Kemakmuran

Pernah suatu hari tetangga saya menanyakan mengenai kehidupan orang kaya di kampung kami, “Kenapa yah.. hidup saya koq pas-pasan saja, tidak lebih tidak kurang, saya Insiyur Teknik, kerjanya sebagai agen lepas asuransi yang terkadang bulan ini dapat insentif premi namun bulan berikutnya samasekali, saya sih nggak alim-alim banget, tapi Insya Allah yang namanya larangan dijauhi dan perintahNya saya kerjakan. Tapi kenapa rejeki senin-kemis,.....?” keluhnya. Sementara dia, tetangga si kaya itu, sama,... ia Sarjana Teknik, padahal ia hanya pegawai negeri sipil, golongan nggak tinggi-tinggi amat, sombongnya minta ampun, istrinya judes banget, para tetangga banyak yang nggak senang dengan perangai keluarga itu, tapi harta bendanya melimpah. Di lingkungan kita berapa rumah yang sudah ia bayari, Tuhan adil nggak ya...?”, tambahnya lirih.
Kemudian rekan saya satu lagi menimpali ; “Kamu jangan su’udzhon sama orang, dan jangan iri terhadap apa yang telah Allah berikan, seharusnya malah bersyukur, itu namanya ujian, coba kalau dikasih harta banyak, mungkin waktu shalat Maghrib kamu masih lagi indehoi sama wanita yang bukan muhrimnya di ruang VIP Karaoke, dan meninggalkan shalat. Itu namanya Allah sayang sama kamu, karena tidak sedikit orang lulus ujian jika diberikan kesusahan, tapi banyak yang bablas saat diberikan kesenangan” ; katanya separuh menasehati.

Ayat-Ayat Hitam Talmud

Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.

“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.

Hukum Orang Yang Puasa Tapi Tidak Shalat

Apa hukum orang yang berpuasa tapi meninggalkan shalat? Apakah puasanya sah?

Jawab :

Yang benar, bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja hukumnya kufur akbar. Puasa dan ibadah-ibadah lainnya tidak sah sampai ia bertaubat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala. Hal ini berdasarkan firman-Nya,
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88)

Dan berdasarkan ayat-ayat serta hadtis-hadits lain yang semakna.
Sebagian ulama menyatakan bahwa hal itu tidak menyebabkannya kafir dan puasa serta ibadah-ibadah lainnya tidak batal jika ia masih mengakui kewajiban-kewajiban tersebut, ia hanya termasuk orang-orang yang meninggalkan shalat karena malas atau meremehkan.
Yang benar adalah pendapat yang pertama, yaitu kafirnya orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja walaupun mengakui kewa-jibannya. Hal ini berdasarkan banyak dalil, di antaranya adalah sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ,


“Sesungguhnya (pembatas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (Dikeluarkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya dari hadits Jabir bin Abdullah Radhiallaahu anhu.
dan sabda beliau,


“Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, maka barang-siapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir.” (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan keempat penyusun kitab sunan dengan isnad shahih dari hadits Buraidah bin Al-Hushain Al-Aslami Radhiallaahu anhu.)

Al-’Allamah Ibnul Qayyim Rahimahullaah telah mengupas tuntas masalah ini dalam tulisan tersendiri yang berjudul “Shalat dan orang yang meninggalkannya”, risalah beliau ini sangat bermanfaat, sangat baik untuk merujuk dan mengambil manfaatnya.
( Syaikh Ibnu Baz, Fadha’il Ramadhan, disusun oleh Abdurrazaq Hasan, (pertanyaan no. 15). )

S A H U R

[1]. Hikmahnya

Allah mewajibkan puasa kepada kita sebagaimana telah mewajibkan kepada orang-orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab. Allah berfirman.

"Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa" [Al-Baqarah : 183]

Waktu dan hukumnya pun sesuai dengan apa yang diwajibkan pada Ahlul Kitab, yakni tidak boleh makan dan minum dan menikah (jima') setelah tidur. Yaitu jika salah seorang dari mereka tidur, tidak boleh makan hingga malam selanjutnya, demikian pula diwajibkan atas kaum muslimin sebagaimana telah kami terangkan di muka [1] karena dihapus hukum tersebut. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh makan sahur sebagai pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab.

Kelapangan dan Kemudahan dalam Puasa Ramadhan

1. Musafir
Banyak hadits shahih membolehkan musafir untuk tidak puasa, kita tidak lupa bahwa rahmat ini disebutkan di tengah-tengah kitab-Nya yang Mulia, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berfirman (yang artinya) : “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari yang lain. Allah mengendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" [Al-Baqarah : 185].

Hamzah bin Amr Al-Aslami bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Apakah boleh aku berpuasa dalam safar ?" -dia banyak melakukan safar- maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Berpuasalah jika kamu mau dan berbukalah jika kamu mau" [Hadits Riwayat Bukhari 4/156 dan Muslim 1121].

Marhaban ya Ramadhan

Bulan suci penuh rahmat dan ampunanNYA.....
Bulan penuh dengan hidayah dan satu-satunya bulan yang terdapat satu malam kemuliaan (Lailatul Qadar) yang lebih baik dari 1000 bulan....
Bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia ...
Terima kasih ya allah...engkau mempertemukan kita kembali dengan ramadhan....
Sebagai bulan ujian bagi umatmu...untuk menahan hawa nafsu....
Sebagai bulan untuk mendapatkan jalan menuju pintu surgamu........

Jika hati sejernih air , jangan biarkan ia keruh
Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung
Jika hati seindah bulan, hiasi ia dengan IMAN..

Taqabballahu Minna wa Minkum Sholihal A'mal, Kullu Amin Wa Antum Bikhoirin

Untuk lisan yang tak terjaga, untuk janji yang tidak ditepati, untuk sikap yang kurang terpuji, untuk hati yang menduga, mohon maaf lahir batin, selamat menunaikan ibadah puasa…

-HELMI SYAMMACH DAN KELUARGA-

Yaa Allah, Yaa rabbi 
Kita tidak mengetahui apakah ini ramadhan terakhir untuk kita ?!
Apakah umur kita cukup menyelesaikan puasa satu bulan penuh ?!
Tapi yang kita pinta Yaa Allah .....
Berikan lah kekuatan kepada kita untuk memaksimalkan ibadah dibulan ini

- Mengerjakan shalat di awal waktu dengan khusyuk lagi tawadhu'
tubuh dan qalbu.
innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin"
[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku...
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekalian alam]
- Lidah yang selalu berdzikir, hati yang selalu tenang dan sabar atas segala ujian
- menyibukan diri dengan shalat tarawih dan witir mengadu...merintih. ..meminta belas kasih dan ridhoMU
"sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurga-MU
tapi...aku juga tidak sanggup untuk ke neraka-MU"

Dan Yaa Allah pinta kita terakhir apabila pada bulan yang suci ini salah satu diantara kita ada yang engkau panggil ,maka ambilah Ia dalam keadaan husnul khotimah.

Semoga kita termasuk golongan hamba-hamba Allah yang sholeh,dan di matikan dalam keadaan khunul khotimah, Amin yaa rabb

*********************************
Berhubung dengan datangnya bulan ramadhan ini, kami sebagai pengurus group (SALSABILA,JAMMAAH PURWAKATA,JAMAAH COMUNITY,DAN WADAH SILATURAHIM ALUMNI DARUL ILMI) memberitahukan kepada para anggotanya bahwa artikel-artikel yang akan dikirimkan ke pesan dan yang disimpan pada catatan, itu semuanya berkaitan dengan PUASA. INSYAALLAH.

Kepada para anggota tidak perlu sungkan atau malu untuk menanyakan masalah-masalah tentang puasa yang tidak dipahami,

kami menunggu bila ada komentar atau masukan nya.
Dan apabila ada kritikan, kami berlapang dada menerimanya,dan sangat berterima kasih atas itu.


Rasulullah SAW bersabda : 

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ 

yang artinya: “Sebaik-baiknya manusia adalah yang membawa manfaat bagi manusia yang lainnya” (HR Ahmad Dan Muslim)

NASEHAT UNTUK KAUM MUSLIMIN MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah

(mufti agung Saudi ‘Arabia)

بسم الله والحمد لله وصلى الله على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعد:

Sesungguhnya aku menasehatkan kepada saudaraku-saudaraku kaum muslimin di mana pun berada terkait dengan masuknya bulan Ramadhan yang penuh barakah tahun 1413 H ini [1] dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berlomba-lomba dalam seluruh bentuk kebaikan, saling menasehati dengan al haq, dan bersabar atasnya, at-ta’awun (saling membantu) di atas kebaikan dan taqwa, serta waspada dari semua perkara yang diharamkan Allah dan dari segala bentuk kemaksiatan di manapun berada. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini, karena ia adalah bulan yang agung. Amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan (pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya), berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

Kapan terakhir kita mendoakan kedua orang tua ???!

Sodara-sodaraku tercinta.

- ) Tidak butuh waktu lebih dari 1 menit untuk mendoakan orang tua setelah shalat lima waktu (doa yg telah kita hafal dari kecil)
رب اغفر لي ولوالديَّ، رب ارحمهما كما ربياني صغيرا.
“Ya Allah, ampunilah segala dosaku dan dosa kedua ibu bapakku, kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasih sayangi aku ketika dalam pemeliharaan mereka aku kecil."
Tetapi sebagian sodara kita lebih mendahulukan sinetron cinta fitri dll, shalat tergesa-gesa, tidak tau bacaan apa yg ia baca,khusu atau tidaknya shalat tidak terbesit pada pikiran nya, padahal kesempurnaan shalat itu pada kekhusuannya.
- ) Betapa banyak orang yg menyia-nyiakan pahala besar untuk membantu orang tua,ketika ibu menyuruh untuk membeli sayuran dipasar ia menolak dan lebih memilih nonton acara selebritis (cek n ricek / acara ghibah).
- )Tidakkah disadar bahwa melawan orang tua itu perbuatan yang dimurkai Allah dan rasulnya,tetapi kenapa masih banyak sodara kita yang mengangkat suaranya,bahkan sampai menganiaya.

Astaghfirullahal Adhiim

Mengalami Mimpi Yang Menakutkan, Apa Yang Harus Diperbuat?

Pertanyaan: 

Saya seorang gadis berusia 18 tahun, alhamdulillah, saya bisa bersikap istiqamah dan konsisten dalam menjalankan agama. Sering-kali saya bermimpi melihat hal-hal yang menakutkan, selang beberapa hari berikutnya mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan, seperti terangnya fajar subuh. Berbagai musibah pun menimpa keluarga saya. Biasanya, setelah saya memimpikan hal-hal tersebut, saya men-ceritakannya kepada keluarga, mereka pun memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpi tersebut. Saya mohon fatwa tentang perkara ini dengan harapan bisa menghindarkan diri saya dari musibah-musibah tersebut. 

Jawaban: 

Disyari'atkan bagi orang yang bermimpi sesuatu yang tidak disukainya untuk meludah ke sebelah kirinya tiga kali saat ia ter-jaga dari tidurnya, lalu memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan dan dari keburukan mimpinya itu, sebanyak tiga kali, lalu merubah posisi tidurnya ke bagian lainnya. Dengan be-gitu mimpi tersebut tidak akan membahayakannya. Kemudian dari itu, hendaknya tidak menceritakannya kepada orang lain, karena Nabi a memerintahkan orang yang memimpikan sesuatu yang tidak disukainya agar melakukan hal-hal tersebut. Adapun bila ia memimpikan sesuatu yang menyenangkannya, hendaklah ia memuji Allah atas mimpi tersebut dan tidak menceritakannya kecuali kepada orang yang akan senang mendengarnya. Demikian, sebagaimana yang diriwayatkan secara shahih dari Rasulullah SAW (HR. Al-Bukhari dalam Bad’ul Khalqi [3292]; Muslim dalam ar-Ru'ya [2261

Shalat Baik Untuk Otak

Shalat merupakan kewajiban bagi umat Islam, sebagai pelaksanaan rukun Islam kedua, ibadah ini juga yang membedakan ritual Islam dengan agama-agama lainnya, keharusan shalat diperintahkan melalui firman Allah : “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaahaa, 20:14).
Shalat berarti kita sedang menghadap dan berkomunikasi serta mengingat Allah, yang dipertegas dengan ucapan “shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata-mata hanya untuk Allah semata”. Hal ini berarti setelah shalat seharusnya tidak melakukan perbuatan yang melanggar sunatullah, karena kita selalu ingat bahwa Allah senantiasa Maha Menyaksikan dan Maha Menatap apa yang kita kerjakan. Jika sebaliknya yang terjadi berarti ada yang tidak beres pada shalatnya.
Sebuat riset ilmiah yang dilakukan oleh seorang Doktor Neurologi di AS terhadap otak manusia telah meng-antarkannya kepada pemelukan agama Islam. Keajaiban itu ditemui olehnya sewaktu melakukan kajian otak, dimana dijumpai bahwa dalam otak manusia terdapat urat saraf yang tidak dimasuki oleh darah, padahal logika umum mengatakan bahwa setiap inchi otak manusia memerlukan darah yang cukup agar berfungsi secara normal. Setelah melakukan kajian yang memakan waktu lama, akhirnya ia menyimpulkan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf otak melainkan jika orang tersebut shalat, yakni ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Artinya darah akan memasuki bagian urat otak tersebut mengikuti kadar shalat 5 waktu yang di wajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan shalat, maka otak tidak akan menerima darah yang cukup agar berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut Islam "sepenuhnya", karena sifat fitrah kejadiannya yang memang telah digariskan Allah dengan agamanya yang indah. Sehingga makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak shalat, walaupun akal mereka tampak normal, namun sebenarnya dalam suatu kondisi tertentu, sebenarnya kehilangan pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal.
Jadi, tidak heranlah jika timbul beragam gejala sosial di masyarakat saat ini, karena manusia terkadang tidak segan-segan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrahnya, yang disebabkan oleh tidak bekerjanya otak secara normal, dan belum khusyuknya shalat yang dilakukan, padahal dalam Surat Al ‘Ankabuut (QS., 29:45), disebutkan, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguh-nya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Semoga shalat kita dapat menjaga kesadaran ikhsan, kesadaran yang menghidupkan hati dan pikiran bahwa Allah SWT akan senantiasa melihat apapun yang kita lakukan, dan kita terjaga untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan munkar. Amin.

Perumpamaan Orang Lalai

Zaman dahulu ada seorang petani yang suka bekerja keras dan berakhlak baik, dan mempunyai beberapa anak laki-laki yang malas dan tamak. Ketika sekaratul maut, Sang Ayah mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mereka akan menemukan harta karun jikalau mau menggali tempat tertentu di kebunnya. Segera setelah ayah mereka meninggal, anak-anaknya bergegas ke kebun, menggalinya dari satu sudut ke sudut lain, namun mereka tidak menemukan emas harta karun di tempat yang disebut ayahnya, mereka putus asa. Mereka mulai menyadari bahwa ayahnya mungkin telah membagi-bagikannya kepada orang lain semasa hidupnya, kemudian merekapun menanggalkan usahanya. Akhirnya, terpikir juga oleh mereka, karena tanah sudah terlanjur dikerjakan, tentunya lebih baik ditanami benih. Mereka pun menanam gandum, yang hasilnya melimpah-limpah, kemudian menjualnya, tahun demi tahun mereka mulai memetik hasilnya dan menjadi kaya karenanya. Setiap selesai musim panen, mereka berpikir lagi tentang harta karun terpendam yang mungkin masih luput dari penggalian, mereka pun menggali lagi ladang mereka, namun hasilnya sama saja.
Setelah bertahun-tahun lamanya, merekapun menjadi terbiasa bekerja keras, dan mengenal musim, hal-hal yang tidak pernah mereka lakukan dan pahami sebelumnya. Kini mereka sadar bagaimana cara ayahnya mendidik, di kemudian hari mereka menjadi petani-petani yang jujur dan senang hidupnya dengan memiliki kekayaan yang cukup untuk membuatnya melupakan sama sekali harta terpendam tersebut. Itulah ajaran tentang pengertian terhadap nasib manusia.

BERUNTUNGLAH KAUM WANIITA YANG MENELADANI SEORANG SHOHABIYAH YANG LUAR BIASA, SIAPA KAH DIA???DIA OR

akhwati yang saya cintai

Dialah –SUMAYYAH BINTI KHABBAT- isteri dan anak dari Yasir dan Ammar bin Yasir
Dia merupakan orang ke tujuh yang masuk Islam dan merupakan tujuh orang pertama yang menampakkan keislamannya. 
Dengan iman yang kuat dan keberaniannya Sumayyah menentang Abu Jahal. Bukan hanya dirinya, suami dan anaknya juga menjadi sasaran kekejaman Abu Jahal. Sumayyah, suami dan putranya diikat kaki dan tangannya lalu dilemparkan ke atas kerikil tajam dan panas. Di atas kerikil itulah mereka di cambuki satu persatu agar mereka kembali murtad. Kendati demikian, tidak terdengar dari mulut suami(yasir) dan anak nya(Ammar) kecuali hanya diam dan rintihan meskipun cambukan itu terus bertubi-tubi mendera mereka. Lain halnya dengan sang ibu(Sumayyah) yang berbalik menantang Abu Jahal--ditengah-tengah deraan cambuk-- Lantang dia menjawab bahwa usaha Abu Jahal akan sia-sia saja karena dia akan tetap mempertahankan keislamannya berapapun harganya, walau harus dengan nyawa. 
Padahal Sumayyah sewaktu itu adalah wanita tua yang sangat renta dan lemah, tapi SUBHANALLAH Ia Sangat sabar,teguh dan tegar.
Kesabaran keluarga Yasir yang tiada tara tersebut memasukan mereka dalam daftar para penghuni surga. Hal ini dibenarkan oleh Nabi dengan sabdanya, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir! Bersabarlah! Sesungguhnya balasan kalian adalah surga.”

Mendengar tantangan Sumayyah tersebut, nyali Abu Jahal mengerut.Abu jahal tidak habis pikir, bagaimana seorang wanita tua yang lemah menantangnya dan menurunkan kharismanya? Tidak ada pilihan baginya selain membunuh Sumayyah.
Abu Jahal datang dengan tombak di tangan . Ia memaksa Sumyyah mengucapkan kata - kata kufur . Waktu itu Rasulullah Saw sempat mengutus seorang sahabat untuk menyampaikan berita kepada Sumyyah dan mengizinkannya untuk mengucapkan kalimat kufur asal hatinya tetap beriman.

Apa jawab Sumayyah ?

Dibalik Fenomena Facebook (Silakan Untuk Dishare)

Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.

Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.

Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasei yang ditunggu-tunggu ...’siapa calon bapak si jabang bayi?’

Ada khabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebrities yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.

Wuiih......mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi.Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.

MANFAAT PUASA SENIN DAN KAMIS

BERDASARKAN pendapat sejumlah ahli kesehatan, puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi yang melaksanakannya, di antaranya untuk ketenangan jiwa, mengatasi stres, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memelihara kesehatan dan kecantikan. Puasa selain bermanfaat untuk ketenangan jiwa agar terhindar dari stres, juga dapat menyehatkan badan dan dapat membantu penyembuhan bermacam penyakit.

Selain itu, puasa dapat membuat awet muda atau menunda proses ketuaan. Supaya kondisi fisik selalu sehat dan bugar, organ-organ tubuh harus mendapatkan kesempatan untuk istirahat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berpuasa.

Puasa bagi umat Islam merupakan salah satu Rukun Islam dan merupakan salah satu ibadah wajib selama bulan Ramadan. Bagi umat Islam, berpuasa merupakan salah satu ibadah yang harus dilakukan. Ada puasa wajib yang harus dilakukan pada bulan Ramadan, tapi ada juga puasa-puasa sunah seperti puasa Daud, puasa Arafah, puasa Senin-Kamis, dan puasa sunah lainnya.

Keutamaan puasa

Puasa merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala yang mana Allah menjanjikan keutamaan dan manfaat yang besar bagi yang mengamalkannya,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إلا الصِيَامَ. فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ. فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلا يَرْفُثْ وَلا يَصْخَبْ وَلا يَجْهَلْ. فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ - مَرَّتَيْنِ - وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ. لَخَلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ رِيْحِ المِسْك. وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ. وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata-kata keji, dan janganlah berteriak-teriak, dan janganlah berperilaku dengan perilakunya orang-orang jahil, apabila seseorang mencelanya atau menzaliminya maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa (dua kali), demi Yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari wangi kesturi, dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang ia berbahagia dengan keduanya, yakni ketika ia berbuka ia berbahagia dengan buka puasanya dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan puasanya.” (HR Bukhari, Muslim dan yang lainnya)

Wasiat Sang Raja

Pada suatu kerajaan hiduplah seorang Raja yang sederhana, ia mempunyai seorang Istri yang jelita dan sepasang anak yang tampan dan ayu rupawan. Hidupnya serba kecukupan bahkan sangat kaya raya dengan bergelimpang harta dunia yang tiada terkira. Hingga pada suatu waktu Sang Raja mendapat tanda-tanda akan menghadap Sang Ilahi. Kemudian sang Raja memanggil istri dan anak-anaknya serta abdi dalem kerajaan untuk mendengarkan wasiatnya. “Hai istri dan anak-anakku serta abdi dalem kerajaan, rasanya sebentar lagi malaikatul maut hendak menjemputku, harta benda kerajaan milikku sangat banyak, aku tidak mau terbebani oleh harta dunia di alam kubur nanti, maka pada saat meninggal nanti, aku minta kepada kalian atau siapa saja agar mau menemaniku di kuburan selama 40 hari 40 malam, dan kepada siapapun yang menemani, akan aku berikan ½ dari kekayaan kerajaan........., ” : kata sang Raja perlahan-lahan hingga menghembuskan nafas terakhir.

KEBAIKAN....APAKAH HARUS DIBAYAR ???

Kisah sejati ini adalah kiriman dari kolega kerja saya, saudaraku, Mas Trisno Nugroho atas e-mail yang diterima dari rekannya yang tengah menuntut Ilmu di negeri berbendera Union Jack, yang mengangkat perjalanan seorang anak manusia yang menamkan budi baik pada suatu hari dan menuai hasil kebaikannya disaat lain.
Diceritakan pada suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, " Berapa saya harus bayar untuk segelas besar susu ini ?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun". "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."

SABAR MENGHADAPI UJIAN HIDUP ( APAKAH KESABARAN ADA BATASNYA? )

Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satu pun diantara kita yang mampu menghalau ketentuan tersebut.

Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah dibutuhkan oleh seorang hamba dalam menghadapi badai cobaan yang menerpanya. Sehingga tidak menjadikan dirinya berburuk sangka kepada Allah Subhanahu wata’ala terhadap apa yang telah ditentukan baginya.

Sahabat Sejati

Ada sebagian besar masyarakat yang memperlakukan Al-Qur'an berbeda dengan tujuan turunkan, dan secara umum tidak banyak muslim yang mengetahui isi Al-Qur'an. Sebagian mereka terkadang menggunakan Al-Qur'an hanya sebagai mas kawin pernikahan, setelah itu ditaruh di rak buku hingga berdebu, orang-orang tua sesekali membacanya, sementara yang muda belia sangat jarang bahkan tidak pernah sama sekali. Sebagian umat Islam berkeyakinan bahwa Al-Qur'an akan melindungi si pembaca dari "kemalangan dan kesengsaraan", dan memperlakukan Al Qur’an seolah-olah jimat penangkal mara bahaya.
Adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengaku Islam untuk memahami ayat-ayat Allah, guna mengenal Sang Pencipta, menjadi lebih dekat kepada-Nya, serta menemukan arti keberadaan dan kehidupan manusia, dan menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat. Mereka dapat mempelajari subyek-subyek tertentu dalam Al-Qur'an dalam rangka memperoleh mentalitas berpikir yang memungkinkannya untuk dapat merasakan seluruh alam semesta sebagai manifestasi ciptaan Allah.

SEBUAH RENUNGAN

Hari berganti hari, tahun berganti tahun, tiada terasa begitu banyak hal-hal yang telah kita perbuat, sedangkan usia semakin menggiring kepada kematian, tapi tidak seorang pun dari kita yang mengetahui apakah amalannya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau justru ia tertolak sehingga menjadi orang yang merugi.
Pergantian tahun merupakan momen penting bagi kita untuk introspeksi (muhasabah), melihat kembali apa yang telah kita kerjakan pada masa yang lalu untuk berbuat lebih baik di sisa waktu. Semoga tulisan kali ini dapat memberi sedikit pencerahan kepada kita dalam meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, amiin.

19 Keistimewaan Wanita Menurut Hadist

01. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada ayah dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

02. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

03. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, drajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah .Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

TAHUKAH ANDA BIDADARI SURGA ???

Salah satu hal ghaib yang harus diimani oleh setiap muslim adalah Syurga. Keyakinan terhadapnya menjadikan kita termotivasi untuk meraihnya dengan melakukan amal kebaikan. Jika tidak yakin atau ragu-ragu terhadap keberadaan Syurga, dapat dipastikan seorang muslim akan mengikuti hawa nafsunya dan lebih dekat kepada keburukan.
Salah satu janji Allah kepada hambanya yang saleh berupa kenikmatan Syurga adalah Bidadari sebagai istri-istri mereka yang disucikan. Dalam Al Qur’an Bidadari digambarkan sebagai gadis yang selalu perawan dengan tubuh indah memikat disertai harum semerbak, tutur kata yang lembut, sopan, teduh pandangannya, manja, tidak kotor, dan keindahan-keindahan lainnya yang tidak dimiliki oleh wanita dunia. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imran, 3:15)

Akhlak Dalam Islam

Sabda Rasulullah saw: ”Sesungguhnya orang yang sangat saya kasihi dan terdekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang terbaik akhlaknya. Dan orang yang sangat aku benci dan terjauh dariku pada hari kiamat adalah yang banyak bicara, sombong dalam pembicaraannya dan berlagak menunjukkan kepandaiannya” (HR At-Tirmidzi).

Akhlak seseorang memang sangat penting. Segala sesuatu yang diperbuat oleh seseorang tentu saja akan dipertanggungjawabkan di hari akhir nanti. Dan akhlak yang baik tentu saja akan dapat menolong saat kiamat nanti.

Bagaimana Mengatasi Kedengkian Dan Bagaimana Berlindung Darinya Secara Syar'i

BAGAIMANA MENGATASI KEDENGKIAN DAN BAGAIMANA BERLINDUNG DARINYA SECARA SYAR’I


Oleh
Syaikh Dr Shalih bin Fauzan Al-Fauzan




Pertanyaan
Syaikh Dr Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Bagaimana mengatasi kedengkian dan bagaimana cara berlindung darinya secara syar’i?

Si Tukang Kayu

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan bangunan, konstruksi perumahan. Ia menyampaikan keinginan itu pada pemilik perusahaan. Tentu saja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah, ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya. Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu meminta permintaan terakhir pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. "Ini adalah rumahmu, " katanya, "hadiah dari kami."
Betapa terkejutnya si tukang kayu itu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa rumah yang dikerjakannya adalah rumah untuk dirinya sendiri, tentu ia akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri. Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.
Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu, dan rumah yang sedang dibangun adalah kediaman akhir kita. Setiap hari kita memotong, memasang papan, memaku, mendirikan dinding serta membuat atap adalah ibadah dan amalan kita. Jika kita membangun dan melakukan dengan keterpaksaan karena wajib kita kerjakan atau karena tidak enak dengan lingkungan kita, maka hal itu akan membuat kita lelah menjalankannya.
Ada diantara kita yang karena tahu akan menghakhiri purna tugasnya, justru melakukan pekerjaan ala kadarnya dan tidak sepenuh hati. Ironisnya, sebagian malah baru mau beribadah untuk mengingat Allah bila telah memasuki usia senja, itu masih lumayang. Lebih celaka jika usia telah matang dan modal materi sangat cukup malah sedang getol-getolnya maksiat. Pesan yang dapat diambil adalah mari kita selesaikan rumah yang kita bangun dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya memiliki waktu singkat, maka dalam kesingkatan itu kita pantas untuk hidup dengan prestasi duniawi dan ukhrowi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini.
Firman Allah dalam Surat Al Baqarah (QS. 2:100), “....Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah....”. Dalam ayat lain “...... Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
(QS.2: 158). Selanjutnya “.....Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah;...”. (QS. Al Muzzammil, 73: 20). Hari perhitungan adalah kepunyaan Allah, bukan milik kita, karenanya pastikan kitapun akan masuk dalam barisan kemenangan. Allaaha ma’al-ladziinattaqaw wal-ladzina hum muhsinuun. Amin.

Penjual Kue dan Pembeli

Seorang pemuda yang sangat lapar pergi menuju warung makan jalanan, dan memesan makanan, kemudian iapun dengan lahap menyantap hidangan yang telah dipesannya. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak mau beli kue, Pak ?". Dengan ramah pemuda yang sedang makan itu menjawab "Tidak dik..., saya sedang makan". Anak kecil tersebut tidak putus asa dengan tawaran pertama. Lalu ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "tidak dik saya sudah kenyang".
Setelah pemuda itu membayar makanannya dan beranjak pergi meninggalkan warung itu, anak kecil penjaja kue tadi tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan ibunya. Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya akan coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumahnya". Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunya untuk menyambung kehidupan keluarganya yang pas-pasan. Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue tadi lantas menawarkan kue dagangannya untuk yang ketiga kalinya.
"Pak mau beli kue saya?", ujar si penjaja tersebut, pemuda yang ditawarkan menjadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp2.000,- dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja. "Dik ini uang saya kasih, tapi kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekah dari saya buat adik", ujarnya. Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasih kepada orang lain,
dan berkata ; "Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?". Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab; "Saya sudah berjanji sama ibu dirumah ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang kerumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis".
Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa "kerja itu adalah sebuah kehormatan", kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja dihadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang, dan suatu pantangan bagi ibunya, anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang kerumah ibu bisa tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bundanya yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang. Setelah merenung sejenak, kemudian pemuda tadi lantas memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil itu, bukan karena ia kasihan, tetapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan" ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.
Islam mengajarkan bahwa kita hidup harus bekerja dalam mengisi hidup ini, bekerja adalah untuk hidup, sebagaimana firmanNya dalam Surat Az Zummar (QS. 39: 39), “..Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,..”. Kemudian dalam ayat lainnya “....sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (QS. Al Anfaal, 8:53).
Semoga kisah di atas bisa menyadarkan kita tentang arti pentingnya kerja. Bukan sekadar untuk uang semata. Jangan sampai mata kita menjadi "hijau" karena uang yang akhirnya melupakan arti pentingnya kebanggaan profesi yg kita miliki. Sekecil apapun profesi itu, kalau kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, pastilah akan sangat berarti. Semoga kita termasuk orang-orang yang mau bekerja dan mencari keridhoanNya, bukan orang-orang yang hanya mengharap uang semata dengan mengorbankan kehormatan. Amin

Kasih Sayang

Salah satu peran manusia di dunia adalah sebagai utusan Allah (QS. 22:75) untuk menyampaikan pesan dengan menganjurkan kebaikan dan mencegah keburukan (Amar ma'ruf dan nahi munkar). Namun pesan yang disampaikan sangat dianjurkan agar dilakukan dengan cara yang baik yang bisa diterima logika dan menimbulkan efek sadar tanpa paksaan, dan tidak membuat mereka merasa rendah diri dengan kekurangan mereka. Tugas manusia hanya menyampaikan tidak berhak menentukan, setiap amalan saleh maupun buruk/jahat semuanya akan kembali ditimpakan kepada dirinya, sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surat An Nahl, (QS.16:125), “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Seperti halnya ketika Nabi Musa dan Nabi Harun menyeru kepada Fir’aun yang congkak, sombong, kasar, keras dan kafir saja, tetap diajak ke jalan Allah dengan kasih sayang dan perkataan yang lembut, sebagimana QS. Thaha, 20:44: ”maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". Apalagi terhadap kaum muslim dan masyarakat awam yang tidak menunjukkan permusuhan terhadap Islam. Apakah mesti berlaku keras dan kasar ?. Seorang dokter misalnya, Ia harus memperlakukan pasiennya dengan kasih sayang, kesabaran, dan kelembutan, karena para pasien membutuhkan dokter pintar dan bijak yang mampu mengobati sakitnya, demikian halnya, sebagai utusan, manusia dituntut mampu menyampaikan pesan dan memberi solusipengobatan bagi lingkungannya.
Riwayat lain tentang keutamaan kasih sayang adalah ketika para sahabat hendak menghukum seseorang yang kencing di area masjid. Rasulullah mencegah dan menyuruhnya untuk menyiramkan satu ember air di tempat kecing orang itu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah dan bukannya mempersulit”. Semoga kita termasuk orang-orang yang dilimpahkan kekayaan kasih sayang, kesabaran, dan kelembutan. Amin....Ya, Rabbal Alamin.

Bidadari surga

Salah satu hal ghaib yang harus diimani oleh setiap muslim adalah Syurga. Keyakinan terhadapnya menjadikan kita termotivasi untuk meraihnya dengan melakukan amal kebaikan. Jika tidak yakin atau ragu-ragu terhadap keberadaan Syurga, dapat dipastikan seorang muslim akan mengikuti hawa nafsunya dan lebih dekat kepada keburukan.
Salah satu janji Allah kepada hambanya yang saleh berupa kenikmatan Syurga adalah Bidadari sebagai istri-istri mereka yang disucikan. Dalam Al Qur’an Bidadari digambarkan sebagai gadis yang selalu perawan dengan tubuh indah memikat disertai harum semerbak, tutur kata yang lembut, sopan, teduh pandangannya, manja, tidak kotor, dan keindahan-keindahan lainnya yang tidak dimiliki oleh wanita dunia. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imran, 3:15)
Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:70), mereka adalah gadis-gadis remaja, (QS. 78:33), bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. (QS.56:22-23), jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:72), seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. (QS. 55:58), Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (56:35-37), yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:56).
Bagaimana dengan wanita yang masuk Syurga, sama dengan pria - juga dikelilingi oleh berbagai kesenangan dan kenikmatan, disertai bidadari sebagai dayang-dayang mereka. “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. An Nahl, 16:97).
Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasannya Rasul pernah menceraikan Hafshah binti Umar Al Faruq. Lalu datang Jibril memberitahukan, “Kembalilah kepadanya karena dia wanita yang taat dan tekun beribadah serta banyak puasa. Dan dia adalah istri Anda di Syurga. Sungguh bahagia wanita dunia yang masuk Syurga, ia akan menjadi Ratu di Syurga. Allah akan mengumpulkan mereka di Syurga dan menjadikan mereka permaisuri-permaisuri yang mempesona. Tak pelak lagi bahwa istri yang masuk Syurga akan menjadi pemimpin bidadari.
Dalam pandangan umum Catherine Zeta Jones, atau Tamara Blezynski adalah sosok wanita yang sempurna, barangkali dalam hati kecil kita terbesit ingin merasakannya. Ada pepatah yang mengatakan, "setiap yang terlarang lebih nikmat". Namun itu bersifat semu. Antitesis tersebut mengantarkan kita pada "Falsafah Syurga", yaitu kelezatan dan kesenangan abadi, serta kemesraan yang tidak menjenuhkan dan menjemukan. Bagi pengejar/pencari syahwat dan hawa nafsu, pemburu kesenangan dunia. Kumpulkan kesenangan dunia, lalu Pesan Hari Ini 96
bandingkan dengan dengan akibatnya. Adakah tersisa kenikmatan itu?. Selamat bagi kaum beriman, nikmatilah "hidangan" yang disediakan oleh Pemilik Surga Pencipta Bidadari, Penguasa Alam Semesta. Mau pilih yang mana ? Silahkan......, semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung. Amin.

Jangan Rendahkan Orang

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang dijumpai kisah unik yang secara nalar tidak mungkin terjadi, namun bila Sang Pencipta berkehendak segala yang tidak mungkin akan menjadi sangat mungkin. Seperti kisah berikut ini. Pada suatu hari sepasang suami istri tengah asyik membaca koran di ruang tamu rumahnya, tidak beberapa lama saat mereka hendak meminum tehnya, tiba-tiba terdengar Assalamu’alikum.. di depan pintu rumah, setelah dibukakan pintu ternyata seorang pengemis. Melihat keadaan pengemis itu, si istri merasa terharu dan bermaksud hendak memberikan sedekah kepada pengemis tersebut, seraya meminta izin kepada suami terlebih dahulu, namun suami malah berkata lantang ; “Tidak usah ! Usir saja dia nanti kebiasaan..”. Maka si istripun mengurungkan niatnya, dan pergilah si pengemis tersebut dari rumah tersebut.
Pada suatu ketika ternyata bisnis sang suami itu jatuh bangun dan akhirnya bangkrut, seluruh kekayaannya habis ludes untuk menutup kewajiban hutangnya, termasuk rumahpun disita oleh pihak bank. Selain itu, hubungan keduanya retak, karena sudah lama tidak ada kecocokan akibat perangai sang suami, akhirnya rumah tangga merekapun berakhir dengan perceraian. Sang istri masih bisa hidup lumayan, karena orang tuanya masih sanggup menanggung kesulitan anak perempuannya, namun sebaliknya mantan suami tak jelas rimbanya. Beberapa tahun kemudian sang istri ternyata telah menikah kembali dengan seorang pedagang di kota lain dimana suami barunya melakukan usaha, mereka cukup bahagia karena akhlak sang istri yang baik ditunjang dengan penampilannya yang lebih menutupi auratnya sehingga membuat orang lain jika melihatnya akan “pangling” dan lebih menyejukkan, diimbangi dengan kerendahan hati dan sikap santun sang suami.
Pada suatu hari saat mereka sedang makan siang, tiba-tiba terdengar suara pintu rumahnya diketuk seseorang. Setelah pintunya dibuka ternyata seorang pengemis yang sangat mengharukan si istri. Maka wanita itu berkata kepada suaminya “Wahai suamiku, bolehkan aku memberikan sesuatu kepada pengemis ini...?. Suaminya menjawab, “Berikanlah ia makanan yang baik”.
Setelah memberikan makan siang kepada pengemis itu, dan pengemispun telah pergi, istrinya masuk ke dalam kamar sambil menangis. Lantas sang suami pun menyusulnya ke kamar dan menanyakan penyebab ia menangis, dengan perasaan heran si suami bertanya “Mengapa kamu menangis, sayang...? apakah engkau menangis karena ada ucapanku yang menyinggungmu ?. Si istri menggeleng halus, lalu iapun berkata lirih ditengah derai airmatanya, “Wahai suamiku yang baik, aku sedih dengan perjalanan takdir yang menakjubkan hatiku. Tahukan engkau, siapa pengemis itu tadi...?, dia adalah mantan suamiku yang pertama dulu...”. Mendengar ungkapan hati istrinya, sang suami cukup terkejut, tetapi ia segera balik bertanya kepada sang istri, “Dan engkau, tahukah kamu siapa aku yang menjadi suamimu kini...”. Tanpa menunggu jawaban sang istri, sang suamipun berkata lirih ; “Aku adalah pengemis yang dulu diusir oleh mantan suamimu”.
Itulah kehidupan dunia, mungin kita tidak tahu saat ini apakah sedang menaiki anak tangga pertama, pertengahan atau di puncak tangga karir kehidupan, segala sesuatunya sangat mungkin terjadi seperti halnya kisah di atas seiring dengan berputarnya bumi pada garis edarnya dan bergantinya siang dengan malam. Takdir, itulah kata kuncinya, Dialah yang Maha Mengetahui segala sesuatu sebagaimana firmanNya ; “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus, 10: 107).
Hal yang dapat kita lakukan adalah meluruskan niat atas segala pekerjaan karenaNya, meningkatkan ikhtiar untuk mencari ridhoNya, dan menyerahkan segala urusan kepadaNya. Semoga kita menjadi orang-orang yang tawakal dalam menghadapi segala peristiwa yang terjadi seraya merendahkan jiwa dan raga kita kepada Sang Ilahi bahwa kita adalah hambaNya yang tiada berdaya atas iradahNya. Inna robbakka fa’aalul limaa yuriid. Amin.

Lakukanlah Hal-hal yang Bermanfaat

Abu ‘Ubaidah meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu bahwasanya beliau berkata:
“Termasuk tanda-tanda berpalingnya Allah Subhanahu wa Ta'ala dari seorang hamba adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kesibukannya dalam perkara-perkara yang tidak berguna bagi dirinya.”

‘Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullahu berkata:
“Barangsiapa beranggapan perkataannya merupakan bagian dari perbuatannya (niscaya) menjadi sedikit perkataannya, kecuali dalam perkara yang bermanfaat baginya.”

‘Umar bin Qais Al-Mula’i rahimahullahu berkata:
Seseorang melewati Luqman (Al-Hakim) di saat manusia berkerumun di sisinya. Orang tersebut berkata kepada Luqman: “Bukankah engkau dahulu budak bani Fulan?” Luqman menjawab: “Benar.”
Orang itu berkata lagi, “Engkau yang dulu menggembala (ternak) di sekitar gunung ini dan itu?” Luqman menjawab: “Benar.”
Orang itu bertanya lagi: “Lalu apa yang menyebabkanmu meraih kedudukan sebagaimana yang aku lihat ini?” Luqman menjawab: “Selalu jujur dalam berucap dan banyak berdiam dari perkara-perkara yang tiada berfaedah bagi diriku.”

Abu ‘Ubaidah meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu bahwasanya beliau berkata:
“Termasuk tanda-tanda berpalingnya Allah Subhanahu wa Ta'ala dari seorang hamba adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kesibukannya dalam perkara-perkara yang tidak berguna bagi dirinya.”

Sahl At-Tustari rahimahullahu berkata:
“Barangsiapa (suka) berbicara mengenai permasalahan yang tidak ada manfaatnya niscaya diharamkan baginya kejujuran.”

Ma’ruf rahimahullahu berkata: “Pembicaraan seorang hamba tentang masalah-masalah yang tidak ada faedahnya merupakan kehinaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala (untuknya).”

Di Balik Wudlu

ASSALAMU ‘ALA MAN ITTABA’A AL-HUDAA

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhu’nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya”. HR. Muslim.

Rasulullah bersabda, “Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhu’nya, (Abu Hurairah menambahkan) maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah. (HR. Bukhari dan Muslim).

Ilmu kontemporer menetapkan -setelah melalui percobaan mikroskopi terhadap tumbuhnya mikroba pada orang yang berwudhu’ secara teratur dan juga kepada yang tidak teratur- bahwasannya orang yang selalu berwudhu maka mayoritas hidung mereka menjadi bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. Oleh karena itu, adanya mikroba yang menempel pada mereka hilang sama sekali ketika mereka membersihkan hidung, dibandingkan dengan orang yang tidak berwudhu’ maka tumbuh pada hidung mereka berbagai mikroba dalam jumlah yang besar yang termasuk jenis mikroba berbentuk bulat dan berklaster yang sangat berbahaya … dan mikroba yang cepat menyebar dan berkembang-biak … dan mikroba lainnya yang menyebabkan banyak terjadinya berbagai penyakit. Dan sudah jelas bahwasannya proses keracunan itu terjadi adanya perkembangan berbagai mikroba yang berbahaya bagi rongga hidung, kemudian sampai ke tenggorokan untuk kemudian terjadi berbagai peradangan dan penyakit, apalagi jika sampai masuk ke peredaran darah!!

32 RAHASIA ISRAEL YANG HARUS DI KETAHUI

1. Tahukah anda bahwa selain ras yahudi, dilarang membeli atau menyewa tanahdi Israel?

2. Tahukah anda bahwa setiap ras yahudi yang ada di setiap Negara di
seluruh dunia menjadi warga Negara Israel secara otomatis? Sementara warga Palestina yang terlahir di tanah negerinya sendiri sejak puluhan abad yang lalu terus diusir ke luar Palestina?

3. Tahukah anda bahwa penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel harus menggunakan kendaraan dengan cat dan warna khusus untuk membedakan antara ras yahudi dan non yahudi?

4. Tahukah anda bahwa Yerusalem bagian timur, Tepi Barat, Gaza dan dataran tinggi Golan dianggap oleh masyarakat internasional khususnya barat dan Amerika sebagai kawasan yang dijajah Israel dan bukan merupakan bagian dari Israel?

Pohon Zaitun dan Perjuangan Rakyat Palestina

Kali ini berita tentang duka perjuangan pembelaan rakyat palestina kembali menyeruak. Hati kembali tergugah dan membuncah untuk semakin kuat membela rakyat pakestina yang semakin tertindas. Berbagai cara menolong rakyat Palestina menghadapi hambatan dan intimidasi dari penjajah Israel. Kini seluruh dunia mengutuk kebiadaban Israel yang membunuhi relawan kemanusiaan yang akan menghantar bantuan dari berbagai penjuru dunia. Hati terkoyak oleh perbuatan pengecut penjajah yang beruat teror pada pejuang kemanusian.

Berita Palestina tak habis-habisnya untuk disiarkan. Sebuah kisah panjang perjalanan memperjuangkan kemerdekaan yang mengharukan. Kisah tentang kepahlawanan di antara tekanan luar biasa dari agresor. Kisah bagaimana kehidupan para wanita yang melahirkan dan mendidik pejuang-pejuang baru. Kisah panjang rasa haru melepas anak-anak dan suami ke pemakaman sebagai syuhada. Menulis tentang palestina bagi saya adalah menuliskan luka kemanusiaan namun membuncahkan semangat perjuangan.

Tetesan Air Mata Surga

- Allah berfirman, “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Isra’:109).

- ”Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. At-Taubah: 82).

- “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni`mat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam : 58).

- “Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.” (QS. Ad-Dukhan: 29).

- “Dan bahwasanya Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS. An-Najm: 43).

- “Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?” (QS. An-Najm: 60).

Inilah Hakekat Sabar

Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Sabar menurut bahasa adalah menahan. Adapun secara syar’i, maknanya adalah menahan diri dalam tiga perkara:
- Yang pertama, taat kepada ALLAH subhanahu wata’ala.
- Yang kedua, menahan diri dari perkara-perkara yang haram.
- Yang ketiga, menahan diri terhadap takdir ALLAH subhanahu wata’ala yang menyakitkan.
Ini adalah macam-macam sabar yang telah disebutkan oleh para ulama.

Adapun penjelasan dari masing-masing jenis sabar itu adalah sebagai berikut:

Keutamaan Menyebarkan As-Salamu ‘Alaikum

Sebagai ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam mengatur segenap urusan kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling besar. Dari urusan yang bersifat individual hingga urusan sosial.
Salah satu tuntunan Islam ialah perkara bertegur sapa antara seorang beriman dengan Muslim lainnya. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mencontohkan bahwa bila seorang Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah menyertaimu. Subhanallah…! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman.

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar
disegerakan (datang)nya.}
(QS. An-Nahl: 1)
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda
mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dlkAhirkan, atau memetik
buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata
dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.
Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok,
mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya,
memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan
bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak
tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari
esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?
Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke
bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu.

Ayat-Ayat Hitam Talmud

Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.

“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat,” demikian Texe Marrs.

Kita tentu sudah banyak mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya. Berikut kami tampilkan sejumlah ayat-ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya Anda akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya. Inilah ayat-ayat suci mereka:

Jangan Mengharap "Terima Kasih" dari Seseorang.

Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan
Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar
mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang
menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.
Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu
kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena
itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari
kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah
Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan.
Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat
keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka
lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka.
{Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan
Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.}
(QS. At-Taubah: 74)

Jangan Latah!

Yakni, jangan mudah mengenakan dan meniru-meniru ciri kepribadian
umat lain. Karena, itu akan menjadi petaka yang tak mudah reda bagimu.
Orang-orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya,
ucapannya, kemampuannya, dan kondisinya sendiri, kebanyakan akan
meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang disebut dengan latah,
mengada-ada, berpura-pura, dan membunuh paksa bentuk dan wujud
dirinya sendiri.
Sejak zaman Nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tak
pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka, mengapa masih ada
orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan
kepribadiannya dengan bangsa lain?

Qadha' dan Qadar

{Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri,
melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya.}
(QS. Al-Hadid: 22)
Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan
telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan.
Maka,
{Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah
ditetapkan oleh Allah bagi kami."}
(QS. At-Taubah: 51)
Apa yang membuat Anda benar, maka tak akan membuat Anda salah.
Sebaliknya, apa yang membuat Anda salah, maka tidak akan membuat Anda
benar.

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan,
setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap
yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam
kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.
{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)
atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.}
(QS. Al-Maidah: 52)
Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti
datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.
Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan
akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga
kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan
segera tiba.
Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang
tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang
rimbun penuh hijau dedaunan.

Kunci Surga yang Terbuang

Bila semua ibadah kita seperti shalat, puasa, sedekah, dan haji, berjalan bagus, maka, kelak di akhirat akan diberikan semacam tiket atau kunci untuk masuk surga. Tatkala banyak orang masuk surga, ternyata kita tidak dapat memasukinya, padahal sudah mempunyai tiket untuk memasukinya.

Apakah sebabnya? Padahal, amal kebaikan yang telah kita kumpulkan, bila dihitung jumlahnya sangat banyak. Namun, kenapa bukan surga yang didapatkan, dan sebaliknya malah neraka yang menjadi tempat kita? Itulah kunci surga yang terbuang.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga, orang yang memutuskan tali persaudaraan." Karena itu, walaupun amal kebaikannya banyak, jika memutuskan hubungan silaturahim dengan sesama Muslim, dia akan ditempatkan di neraka.

Belajar Untuk Menjadi Sabar

Suatu hari seorang ibu meninggalkan anaknya di dalam buaian sementara dia keluar ke semak-semak belakang rumahnya untuk mencari kayu api. Kebetulan pada ketika itu tiada seorang pun anggota keluarga lain di dalam rumah itu. Lalu tinggallah sang bayi yang sedang tidur nyenyak itu ditemani oleh seekor kucing jantan. Kucing jantan itu sebenarnya adalah kesayangan dan sekaligus menjadi hiburan bagi seisi keluarga.
Beberapa ketika setelah si ibu keluar, tiba-tiba seekor ular sawa yang cukup besar merayap menaiki rumah. Seekor kucing dengan mudah dapat mengesan pencerobohan seekor atau beberapa ekor ular. Mula-mula dilihatnya sahaja ular itu merayap masuk, tetapi apabila ular itu mula menjenguk ke dalam buaian, si kucing segera membuka kukunya. Dan si ular mula membuka mulut utk melahap bayi, tanpa melengah si kucing segera menerkam.
Terjadilah pergomolan yg luar biasa. sasaran si kucing hanyalah kepala ular. Percubaan ular untuk membelit si kucing tidak berjaya. Kucing adalah antara makhluk yang pantas. Ular cedera parah dengan cakaran demi cakaran si kucing dan akhirnya matilah ular sawa itu.

Menguak Konspirasi Freemason dalam Film “Sherlock Holmes”(bag. 4-Tamat)

Selain langkah-langkah di atas (artikel sebelumnya), para globalis juga memiliki planning terkejam berwujud "depopulasi penduduk" yang diaplikasikan dengan menciptakan sejumlah perang dunia dan menciptakan virus-virus mematikan yang sengaja mereka buat untuk mengurangi jumlah "manusia kelas rendah" dan menjadikan dunia ini sebagai tempat bagi "manusia pilihan" saja. Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan jika mereka akan menggulirkan perang dunia ke-III dengan poin konflik perebutan tanah Palestina, Irak, Afghanistan yang akan memicu clash antara Arab dan Barat. Tidak heran pula jika variasi virus baru –seperti flu burung dan flu babi– terus bermunculan di negara-negara miskin.

Kaum globalis sebenarnya bukanlah murni penganut Yahudi, mereka jauh lebih sesat daripada Yahudi yang telah sesat itu. Yahudi dan Kristen Ortodoks sebenarnya memiliki keserupaan teologi, bahwa mereka masih mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, namun mereka kemudian tersesat ketika mengatakan bahwa 'Uzair (Ezra) dan Isa (Yesus) adalah anak Tuhan. Mereka juga terkunci hatinya karena tidak menerima Risalah Muhammad saw. meskipun hal itu telah termaktub jelas di dalam Taurat dan Injil mereka.